Pecco Bagnaia menanggapi komentar Marc Marquez yang menganggapnya sebagai pembalap nomor satu di Ducati Lenovo Team pada MotoGP 2025. Menurut Bagnaia, tak ada pembalap nomor satu di tim pabrikan Ducati, karena pabrikan Italia itu selalu memperlakukan para ridernya dengan adil.
Bagnaia membela Ducati Lenovo Team sejak 2021, di mana ia pernah bertandem dengan Jack Miller dan Enea Bastianini. Bagnaia selalu jadi unggulan Tim Merah karena selalu mengungguli performa dan hasil para rekan setimnya. Namun, tantangan besar akan ia hadapi ketika bertandem dengan Marquez pada 2025.
Dalam jumpa pers Estrella Galicia 0,0 di Spanyol pada akhir November, Marquez mengaku kehadirannya di Ducati Lenovo Team cukup unik. Pasalnya, ini pertama kalinya ia takkan punya status rider nomor satu di tim yang ia bela, mengingat Bagnaia jauh lebih unggul dalam empat musim terakhir.
Semua Rider Diperlakukan Setara
“Saya ada di situasi yang tak pernah saya hadapi sebelumnya. Meski tak ada rider nomor satu dan nomor dua di garasi kami, logikanya akan ada status itu. Orang yang menentukannya adalah Pecco. Kenapa? Karena Pecco orang yang memberikan dua gelar kepada Ducati, orang yang meraih 11 kemenangan musim ini,” ujar Marquez kala itu.
Namun, Bagnaia tak sepakat. Dalam wawancaranya dengan GPOne di sela gelaran tahunan Ducati, ‘Campioni in Festa’ di Bologna, Italia, Rabu (4/12/2024) dini hari WIB, tiga kali juara dunia ini yakin Ducati tidak pernah pilih kasih dan semua pembalapnya selalu mendapatkan dukungan setara sejak awal musim.
“Saya percaya tak ada rider nomor satu di garasi kami, dan seharusnya memang tidak ada. Musim selalu dimulai dengan kondisi setara, dengan para pembalap berada di level yang sama. Setelahnya, situasi bisa berubah-ubah selama musim berjalan, dan kami selalu memulai musim dari nol,” ungkapnya.
Sebut Marc Marquez Pembalap yang Cerdas
Di lain sisi, Bagnaia memaklumi jika pada pertengahan musim Ducati membantu rider yang lebih unggul di klasemen, seperti yang mereka lakukan kepadanya dan Enea Bastianini musim ini. Menurutnya, mengingat Marquez sudah pernah membela tim pabrikan Honda, maka ia pasti sudah paham cara kerjanya.
“Jika ketika musim berjalan salah satu dari kami lebih unggul dalam klasemen pembalap dan yang satunya lebih tertinggal, maka saya yakin kami harus bekerja demi membantu yang lebih unggul. Namun, secara umum saya yakin strategi Ducati selalu benar dan adil untuk para ridernya,” tutur Bagnaia.
“Saya rasa Marc, mengingat dia merupakan orang yang sangat cerdas, pasti langsung memahami lingkungan dan cara kerja yang kami punya. Kami sudah lihat dalam tes pascamusim, di mana kami bekerja dengan baik. Dengan memulai musim dengan cara ini, kami sudah berada di jalan yang tepat,” pungkas rider Italia ini.