Marc Marquez: Saya Memang Gagal Juara Bareng Gresini, Tapi Tetap ‘Menang’ Banyak!

Marc Marquez: Saya Memang Gagal Juara Bareng Gresini, Tapi Tetap 'Menang' Banyak!

Pembalap anyar Ducati Lenovo Team, Marc Marquez, mengaku tidak kecewa-kecewa amat gagal merebut gelar dunia MotoGP 2024 bersama Gresini Racing. Menurutnya, meski tak menyabet mahkota juara, ia dan Gresini sukses meraih ‘kemenangan-kemenangan’ lain yang nilainya juga tak kalah berharga.

Seperti yang diketahui, Marquez memilih hengkang dari Honda setelah empat musim yang kelam. Ia memutuskan pindah ke Ducati lewat Gresini, di mana ia rela tidak digaji, dan hanya mengendarai motor Desmosedici GP23 alias motor lama. Langkah ini ia ambil demi membuktikan bahwa kemampuannya belum sirna.

Marquez ternyata masih kompetitif, membuktikan Honda lah yang mengalami keterpurukan performa. Bersama Gresini dan motor lama Ducati, Marquez mampu kembali bertarung di papan atas, dan bahkan mengakhiri musim di peringkat ketiga, di belakang Jorge Martin dan Pecco Bagnaia yang lebih lama membela Ducati.

Semua Pertanyaan Akhirnya Dapat Jawaban yang Baik

“Dalam kata-kata terakhir saya kepada Gresini, saya bilang bahwa kami memang tidak merebut gelar dunia tahun ini, tetapi saya memenangkan jauh lebih banyak hal di level pribadi, seperti memperpanjang karier olahraga saya,” ujar sang delapan kali juara dunia kepada Diario AS, Selasa (26/11/2024).

“Saya tak lagi ragu-ragu apakah saya harus meneruskan karier atau tidak, yakni hal yang ada di kepala saya pada awal musim. Pertanyaan-pertanyaan saya terjawab dengan positif dan baik. Inilah yang akan saya pertahankan tahun depan. Saya harus tetap bersenang-senang, karena jika seorang pembalap bahagia, ia bisa melaju cepat,” lanjutnya.

Punya Senjata Terbaik untuk Jadi Juara Lagi

Pelajaran yang ia petik di Gresini dinilai Marquez bakal berharga dalam membentuk mentalitasnya di tim pabrikan Ducati pada 2025. Mengingat dirinya akan mengendarai motor spek pabrikan terbaru dengan dukungan teknis yang jauh lebih baik, ia bertekad untuk mencari keseimbangan antara sikap serius dan bersenang-senang.

“Tahun depan, saya dapat tantangan besar dengan naik motor paling kompetitif di grid, dan harus melihat apa yang bisa saya lakukan. Saya mengendarai motor juara, memiliki senjata terbaik untuk memperebutkan satu gelar dunia lagi. Namun, masih ada masa pramusim, dan kami harus menjalani balapan pertama dengan cara terbaik,” tutupnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *