Meski masa depannya di MotoGP 2026 sempat terancam, Franco Morbidelli memaklumi ‘kedekatan’ Pedro Acosta dan skuad Valentino Rossi, Pertamina Enduro VR46 Racing Team, yang terjadi pada Mei dan Juni 2025 lalu. Namun, rider asal Italia ini tak memungkiri bahwa masa-masa itu cukup berat ia lalui.
Morbidelli memang salah satu dari lima pembalap yang kontraknya akan habis akhir musim ini. Meski tampil kompetitif dan beberapa kali naik podium pada awal musim, ia sempat terancam terdepak dari VR46. Sebab, Acosta tertarik mengambil alih kursinya akibat kebangkrutan KTM yang berdampak pada pengembangan motornya.
Sebagai bukti keseriusannya, Acosta diam-diam mengunjungi markas VR46 di Tavullia, Italia, pada Juni lalu. Namun, ternyata VR46 merasa ragu-ragu untuk menggaetnya. Kesepakatan akhirnya batal karena KTM mendapatkan suntikan dana dari Bajaj Auto, yang membuat motor RC16 secara perlahan kembali kompetitif.
Sebut Talenta Pedro Acosta Tak Terbantahkan
“Saya takkan berbohong. Masa-masa itu memang sulit, tetapi saya selalu tahu posisi saya sangat diinginkan pembalap lain. Bukan hanya satu pembalap yang menginginkan motor saya, tetapi memang benar pembalap ini (Acosta) punya peluang sangat jelas untuk menunggangi motor saya,” ujar Morbidelli via Diario AS, Selasa (26/8/2025).
“Dia masih sangat muda, 10 tahun lebih muda dari saya, memiliki satu gelar dunia lebih banyak daripada saya, dan ia menunjukkan potensi besar dengan kecepatan yang dimilikinya di MotoGP. Motor apa pun yang ia inginkan sangat mungkin diberikan kepadanya,” lanjut anggota VR46 Riders Academy ini.
Juara dunia Moto2 2017 tersebut sempat mengaku kesulitan menjaga konsentrasi saat rumor Acosta dan VR46 jadi topik panas. Namun, kini rasa cemasnya berkurang, karena sang direktur tim, Alessio ‘Uccio’ Salucci, sudah mengaku kepada Speedweek bahwa kontrak Morbidelli 99% akan diperpanjang untuk 2026.
Takkan Simpan Dendam Jika Didepak
“Saya tidak bisa terlalu fokus pada seberapa dekat hal itu (Acosta ke VR46) bisa jadi kenyataan. Saat pekan balap berlangsung, Anda tak bisa memikirkan hal itu. Namun, periode terpanas memang terjadi di Mugello dan Assen, ketika ia ingin bicara di televisi dengan citra seolah-olah VR46 mendukungnya,” kisah Morbidelli.
Meski begitu, Morbidelli menyatakan bahwa ia tak keberatan jika Rossi dan Salucci memang merasa ada pembalap lain yang lebih layak mengendarai motornya di MotoGP. Ini adalah bukti kesetiannya kepada Rossi, yang merekrutnya sebagai anak didik pertama di VR46 Riders Academy pada 2013 lalu.
“Saya sangat mencintai motor saya, tetapi saya lebih mencintai tim ini dan warna ini. Jika saya tak bisa memberikan apa yang layak diterima tim kami, dan Uccio atau Vale berpikir ada orang lain yang bisa memberikan lebih banyak hal untuk warna ini, saya tidak akan mempermasalahkannya atau menyimpan dendam,” pungkasnya.