Valentino Rossi yakin telah membuat sang adik, Luca Marini, stres ketika mendampinginya meraih cita-cita menjadi pembalap MotoGP. Rossi menyebut Marini pasti tertekan karena memiliki kakak seorang sembilan kali juara dunia, serta tertekan karena Rossi selalu cemas ketika menontonnya balapan.
Berusia 18 tahun lebih muda dari Rossi, Marini sejak kecil ingin mengikuti jejak sang kakak menjadi pembalap MotoGP. Rossi, yang juga merupakan putra dari eks pembalap GP500, Graziano Rossi, setia mendampingi dan membimbing Marini sejak belia, sampai akhirnya mencapai MotoGP pada 2021 lalu.
Tahun itu juga merupakan musim terakhir Rossi berlaga di MotoGP sebelum memutuskan pensiun. Kini, setelah tak lagi balapan di MotoGP, Rossi justru makin cemas menonton adiknya berlaga. Ia bahkan mengaku kini memahami mengapa ibu mereka, Stefania Palma, selalu khawatir.
Jelaskan Hubungan dalam Keluarga Pembalap
“Mungkin adik saya mengalami stres lebih tinggi dengan saya ketimbang saat saya mengalaminya dengan ayah saya. Hubungan dengan orang tua, ketika sang anak menjadi atlet berlevel tinggi, sangatlah sulit,” ungkap Rossi dalam acara ‘Poretcast’ seperti yang dikutip GPOne, Sabtu (3/5/2025).
“Dalam balap motor, orang tua merasa cemas, tapi juga ingin anaknya jadi pembalap tangguh. Sang anak, mungkin mereka ingin melakukan apa yang gagal dilakukan orang tuanya. Ketika melihat adik saya di grid, kini saya makin paham rasa cemas ibu saya ketika saya masih muda,” lanjutnya.
Mengingat ia berlaga di MotoGP selama 22 tahun, Rossi pun tahu betul perasaan macam apa yang dialami Marini dan anak-anak didiknya di VR46 Riders Academy. Atas alasan inilah ia justru makin takut menonton mereka balapan, walau kadang memberanikan hadir di sirkuit untuk mendampingi mereka.
Menderita Lihat Luca Marini Balapan
“Ketika mulai nonton balapan dan tidak menjalaninya sendiri, saya mengalami banyak perubahan. Ketika balapan, Anda pergi dari rumah dengan pikiran fokus, adrenalin meningkat, dan di antara sesi pemanasan dan balapan, Anda jadi takut cedera dan takut melakukan kesalahan,” tutur Rossi.
“Menonton mereka dari luar rasanya seperti bencana. Saya menonton adik saya dan para rider Academy balapan. Mereka adalah kawan-kawan saya dan saya menderita menonton mereka. Adrenalin dan sensasi mengendarai MotoGP tidaklah tertandingi, tak ada motorsport lain seperti itu, dan inilah harga yang harus dibayar,” tutupnya.
Saat ini, VR46 Riders Academy memiliki enam anggota aktif. Selain Marini, terdapat Franco Morbidelli, Pecco Bagnaia, Marco Bezzecchi, Celestino Vietti, dan Matteo Gabarrini. Andrea Migno masih terdaftar, tetapi sedang tidak aktif balapan dan kini menjabat sebagai asisten pelatih Pertamina Enduro VR46.