Test rider Honda yang baru saja pensiun sebagai pembalap reguler MotoGP, Aleix Espargaro, sempat nyaris gantung helm dalam usia 20 tahun pada 2009 lalu. Akibatnya, ia tak memiliki pendapatan dan harus bergantung pada uang pinjaman dari sang adik, Pol Espargaro.
Meski prestasinya di Grand Prix tak terlalu mentereng, Aleix merupakan rider yang populer di MotoGP. Pasalnya, ia dikenal sebagai pekerja keras dan memiliki watak pantang menyerah. Hal inilah yang membuatnya dipercaya beberapa pabrikan MotoGP sebagai pemimpin pengembangan motor mereka.
Karier Aleix di ajang Grand Prix diawali debut di GP125 Valencia 2004 sebagai pembalap wildcard. Ia kemudian mendapatkan kontrak semusim penuh pada 2005 dari Seedorf Racing. Pada 2009, ia dijadwalkan membela Italian Campetella Racing di GP2500, tetapi skuad ini mundur mendadak.
Bersyukur Punya Adik Seperti Pol Espargaro
Aleix pun tak punya tim untuk balapan, dan ia hanya menjalani dua balapan di kelas GP250 sebagai rider pengganti di Balatonring Team. Ia bahkan beralih profesi sebagai asisten pribadi sang adik, Pol, yang kala itu membela Derbi Racing Team di GP125 untuk memperebutkan gelar dunia.
Dalam dokumenter ‘EspargaBros’ di DAZN, Jumat (10/1/2025), Aleix mengenang momen-momen memprihatinkan itu. Menurutnya, ‘Polyccio’ telah memberinya banyak bantuan, baik secara finansial maupun moral. Melihat ke belakang, rider berusia 35 tahun ini sangat bersyukur memiliki adik seperti Pol.
“Adik saya telah memberikan banyak bantuan kepada saya secara finansial, karena saya pergi dengannya menghadiri banyak balapan. Setelahnya, ia mendapatkan hasil-hasil menakjubkan, dan ia mampu menang. Namun, andai saya tak punya adik seperti dia, maka saya mungkin takkan bisa terus balapan motor,” ujarnya.
Sadar Kehilangan Banyak Hal
Pada pertengahan 2009, Aleix mendadak dapat tawaran membela Pramac Racing dalam beberapa balapan MotoGP. Ia menggantikan Mika Kallio, yang dipanggil ke Ducati Team sebagai pengganti Casey Stoner yang absen akibat intoleransi laktosa. Ia juga menggantikan Niccolo Canepa yang absen di dua seri terakhir akibat cedera.
Sejak itu, Aleix bisa melanjutkan kariernya, dan kini bahkan dikenal sebagai salah satu rider papan atas meski tak pernah jadi juara dunia. “Saya ingat mengakhiri musim 2008, dan pada 2009 Pol terpaksa meminjamkan uang kepada saya, karena saya ada di rumah saja, tidak punya apa-apa,” kisah rider Spanyol ini.
“Saya hanya menonton balapan. Pol memperebutkan gelar dunia, sementara saya tak punya apa-apa. Pada momen seperti itu, Anda melihat bahwa Anda kehilangan segalanya. Anda akan berkata, ‘Oke, karierku sebagai pembalap sudah berakhir, kita lihat nanti apa yang bisa kulakukan sekarang’. Karier saya memang seperti rollercoaster,” pungkas Aleix.
