Eks Manajer Ducati Team, Repsol Honda, dan Suzuki Ecstar, yakni Livio Suppo, menyatakan Ducati Lenovo Team harus hati-hati dalam mengendalikan situasi garasi mereka di MotoGP pada 2025. Menaungi Pecco Bagnaia dan Marc Marquez di bawah atap yang sama tentu bukan tugas yang mudah.
Seperti yang diketahui, keputusan Ducati menggaet Marquez ke tim pabrikan cukup kontroversial. Pasalnya, mereka menolak menaungi Jorge Martin yang memimpin klasemen sejak awal musim 2024 sampai jadi juara dunia, demi memilih Marquez yang mengakhiri musim di peringkat ketiga bersama Gresini Racing.
Selain itu, Bagnaia dan Marquez sama-sama merupakan juara dunia MotoGP, dan diperkirakan bakal membentuk rivalitas sengit. Apalagi Bagnaia merupakan anak didik Valentino Rossi, musuh bebuyutan Marquez sejak 2015. Atas alasan inilah, garasi tim pabrikan Ducati akan jadi sorotan sepanjang musim depan.
Juara dan Runner up MotoGP 2025 Sudah Ditentukan
Lewat GPOne, Senin (25/11/2024), Suppo mengaku yakin Ducati Lenovo Team lagi-lagi akan merebut gelar dunia, entah bersama Bagnaia atau Marquez. Keduanya akan mendominasi persaingan papan atas. Namun, hal ini juga berpotensi menimbulkan konflik, seperti halnya Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo saat bertandem di Yamaha.
“Yang jelas, di atas kertas, juara dunia dan runner up musim depan sudah ditentukan. Tim pabrikan Ducati bisa dominan tahun depan. Namun, pada akhirnya, tandem atau bukan tandem, pengaruhnya kecil ketika di trek. Keduanya rider yang sangat kuat, dan ini tergantung cara Ducati mengendalikan situasi di tim mereka,” ujar Suppo.
Suppo juga menyatakan bahwa Ducati tak boleh terlena karena berhasil menaungi seorang delapan kali juara dunia. Menurutnya, jika ingin tetap berkuasa di MotoGP, Ducati harus adil dalam memperlakukan kedua pembalapnya, dan jangan sampai Bagnaia merasa tersisihkan akibat kedatangan Marquez.
Jangan Sampai Terlalu ‘Jatuh Cinta’ pada Marc Marquez
“Rider seperti Marc sangat karismatik, jadi Ducati harus berusaha baik-baik tidak membiarkan Pecco berpikir bahwa mereka jatuh cinta kepada Marc. Bagnaia telah meraih dua gelar dunia beruntun dan kalah tahun ini meski jauh lebih sering menang ketimbang sang juara dunia,” ungkap Suppo.
“Ini artinya Pecco mampu melaju cepat. Jika ia mau belajar mengurangi kesalahan, ia sangat sulit dikalahkan. Jadi, takkan mudah bagi tim mereka untuk mengendalikan situasi. Namun, mereka jelas jadi tim yang kuat,” pungkas pria asal Italia ini, yang bekerja dengan Marquez di Honda pada 2013-2017.
Marquez dan Bagnaia akan kembali turun lintasan dalam tes pramusim di Sepang, Malaysia, pada 5-7 Februari 2025, dan Buriram, Thailand, pada 12-13 Februari 2025. Seri pertama MotoGP 2025 akan digelar di Buriram pada 28 Februari-2 Maret 2025.